Bisnisplan bukanlah sebuah novel yang berisi cerita-cerita, namun hanya sebuah ringkasan atas acuan bisnis. Bahkan, Anda hanya memerlukan selembar kertas saja untuk membuat rencana ini karena hanya menulis hal-hal penting dalam bisnis. Menulis singkat dapat menghemat waktu dan tidak akan membuat orang malas membacanya.
Cara Menulis Novel & Cara Membuat Novel Berkualitas bagi Pemula – Pada hakikatnya, tak ada yang benar atau salah dalam menulis dan membuat novel. Itu semua nantinya akan kembali lagi pada masing-masing individu. Akan tetapi, artikel ini mencoba untuk memberikan beberapa tips atau metode menulis dan membuat novel yang menarik bagi para pemula. Berikut penjelasannya. Metode untuk Menulis dan Membuat Novel BerkualitasMetode Pertama Ciptakan Dunia Fiksi atau Khayalan1. Coba untuk Mencari Sumber Inspirasi2. Pikirkan dan Tentukan Genre3. Bayangkan Target Pembaca Novel Kalian4. Kemabangkan Latar secara Luas dan Memikat5. Buatlah Tokoh atau Karakter yang Mudah Diingat6. Melakukan Riset selama Proses Menulis7. Berikan Gambaran Garis Besar Alur/Plot8. Menentukan Point of ViewMetode Kedua Menulis Konsep1. Tentukan Schedule Menulis2. Segera Menulis apabila Kalian Tidak Terpaku dengan Plan3. Buat Skema Menggambarkan Novel4. Pakai Penulisan Deskriptif5. Buat Dialog Realistis6. Jangan Abaikan Adegan Aksi7. Tulis Konsep Awal PermulaanMetode Ketiga Merevisi Konsep1. Tulis Konsep Sesuai Kebutuhan Novel2. Sunting Konsep yang Dirasa Benar3. Meminta Saran dari Berbagai Sumber4. Bila Berminat Pelajari berbagai opsi Penerbitan Metode untuk Menulis dan Membuat Novel Berkualitas Di bawah ini akan dijelaskan 3 metode menulis dan membuat novel berkualitas yang mana dari ketiga metode tersebut terbagi menjadi beberapa penjelasan. Metode Pertama Ciptakan Dunia Fiksi atau Khayalan 1. Coba untuk Mencari Sumber Inspirasi Posisikan diri kalian sebagai seorang penulis atau pengarang novel. Penulis novel adalah orang yang sangat berperan dalam proses kreatif pembuatan novel. Dalam hal ini, kalian tidak akan pernah tahu atau menduga-duga kapan munculnya suatu ide atau gagasan yang apik. Maka bawalah semacam notes dan pena agar kalian dapat menulis ide yang datang kapan saja dan di mana saja. Atau bisa juga membawa semacam catatan digital guna mempermudah proses pencatatan ide yang muncul. Adapun hal-hal yang bisa kalian catat, misalnya, berupa kalimat, kutipan, atau semacam poin-poin berupa bagan. Namun, kalian juga jangan terpaku dengan menunggu inspirasi datang dengan sendirinya, melainkan carilah beberapa contoh kreatif yang bisa membangkitkan ide. Kalian bisa mencari inspirasi itu melalui buku, film yang pernah kalian tonton, cerita dari kerabat, bahkan melalui pertunjukan seni. Inspirasi bisa datang dari mana saja karena bentuknya memang tak terbatas. Kemudian, inspirasi juga bisa dengan memikirkan hal-hal yang berkaitan pada hidup kalian sendiri. Kalian bisa ambil cerita apapun dalam hidup, misalnya, cerita yang menginspirasi atau membuat penasaran. Kemudian, kalian bisa mengembangkan lagi topik tersebut dan memperdalam lagi sehingga bisa menjadi sebuah cerita yang menarik. 2. Pikirkan dan Tentukan Genre Memang tidak semua novel termasuk ke dalam kategori sempurna, tetapi beberapa novel mungkin akan membantu apabila kalian membayangkan dan memikirkan genre yang kalian sukai. Coba untuk membaca buku-buku penting guna memberikan pemahaman bagaimana cara membuat novel dengan genre tersebut. Bilamana kalian baru menentukan satu genre, atau bahkan belum menentukan sama sekali, bukanlah suatu masalah. Kalian dapat membaca buku sebanyak-banyaknya, kemudian tentukan dan ciptakan genre sendiri bila diperlukan. Novel terdiri dari berbagai genre yang bisa menjadi acuan kalian, misalnya, fiksi ilmiah, fantasi, fiksi historis, thriller, dan sebagainya. Umumnya, novel dengan genre tersebut cenderung ditulis dalam seri yang panjang karena alur ceritanya juga luas. Selain itu, bisa menentukan genre apapun yang memang sudah menjadi fokus kalian. Bacalah buku atau novel dengan genre sebanyak mungkin. 3. Bayangkan Target Pembaca Novel Kalian Meski pada semestinya kalian tidak membuat prediksi terkait siapa yang hendak membaca novel kalian, tetapi tak ada salahnya untuk memperkirakan siapa yang mungkin akan menjadi pembaca. Ini bisa jadi pertimbangan untuk melakukan metode-metode berikutnya. Kalian bisa memprediksikan bahwa seorang pembaca umumnya bergantung pada genre buku yang hendak dibacanya. Oleh karena itu, pikirkan novel populer dengan genre pilihan kalian dan siapa target atau pembacanya. Kalian tidak perlu memutuskan target dengan tepat, tetapi setidaknya cukup mempertimbangkan saja. Sebagai contoh, novel dengan genre romance cenderung digemari oleh pembaca remaja dengan kisaran usia belasan hingga 20-an. Kemudian, genre inspiratif lebih diminati oleh pembaca berusia 30 sampai 40-an. Namun, itu hanyalah contoh dan bukan merupakan tolak ukur pasti. 4. Kemabangkan Latar secara Luas dan Memikat Latar suatu novel tidaklah hanya terpaku pada kota tertentu saja, kalian bisa membayangkan atau memikirkan seluruh universal. Latar yang kalian ciptakan atau buat, hendak menentukan suasana dalam novel, gaya penulisannya, dan memengaruhi konflik yang dihadapi tokoh atau karakternya. Sebagai gambaran, kalian bisa memikirkan hal-hal berikut apabila hendak membuat kemungkinan latar baru 1 Apakah bersandarkan pada lokasi yang populer bagi kalian dalam kehidupan nyata? 2 Latarnya terjadi di bumi atau di galaksi lain 3 Latarnya masa kini atau masa mendatang? 4 Bagaimana keadaan masyarakat di lokasi tersebut? 5 Berlangsung dalam kurun berapa lama? 101 Hari Menulis & Menerbitkan Novel Manual Bagi Calon Penulis Inilah buku yang akan memandu siapa saja untuk berani mulai menulis novel. Hanya butuh 101 hari saja. Ditanggung di hari ke-101, naskah novel kalian siap ditawarkan ke penerbit. Dengan catatan, Anda mengikuti dengan saksama petunjuk dalam buku ini, langkah demi langkah. Jika ada novel yang ingin kalian baca belum ditulis, Anda sendiri yang harus menulis novel itu! 5. Buatlah Tokoh atau Karakter yang Mudah Diingat Lazimnya, dalam beberapa novel, tokoh atau karakter terpenting, yaitu protagonis. Maka dari itu, buat dan ciptakan tokoh utama dengan kepribadian dan pemikiran yang mencolok. Karakter protagonis tak melulu disukai, tetapi lazimnya bisa dipahami oleh pembaca sehingga mereka terus tertarik dengan cerita. Kalian tentu diperboleh menciptakan lebih dari satu karakter protagonis. Kemudian, bilamana kalian menciptakan pula karakter antagonis utama yang memiliki konflik dengan si protagonis, buatlah si antagonis ini menjadi tiga dimensi dan mudah dipahami pembaca meski memiliki sifat jahat. Lalu, tokoh sekunder tak usah digambarkan sedetail itu, akan tetapi tetap masuk akan. Berikan gambaran pada tiap tokoh atau karakter dengan lengkap meski kalian tidak menggambarkannya secara terperinci. Tak sedikit penulis novel mengandaikan tokoh mereka sebagai manusia yang nyata dan berupaya semaksimal mungkin untuk menulis peran apa yang tepat untuk tokoh tersebut. 6. Melakukan Riset selama Proses Menulis Jumlah riset yang harus dilakukan itu tergantung pada novel yang ditulis. Sebagai contoh, karya fiksi historis selama Perang Dunia cenderung lebih banyak daripada novel yang terinspirasi dari pengalaman pribadi. Dengan begitu, lakukan riset secukupnya guna memastikan novel kalian apapun temanya. Penulisan karya fiksi tidak membuat kalian terhindar dari plagiarisme. Apabila menarik ide dari sumber lain, pastikan untuk mengenali sumber itu melalui pernyataan. 7. Berikan Gambaran Garis Besar Alur/Plot Novel dengan karakter atau tokoh yang bagus, akan tetapi mempunyai alur yang lemah, cenderung tidak menarik pembaca. Pokok pikiran umum dalam merancang alur, yakni menciptakan masalah atau konflik. Ciptakan ketegangan yang terus menerus meningkat hingga konflik mencapai pada klimaks, lalu diselesaikannya dengan satu atau lain cara. Dalam hal ini, novel tidak melulu happy ending. Sebuah novel tidak selalu menyelesaikan konflik atau pertikaian sepenuhnya, bahkan ada beberapa konflik yang dibiarkan. Apabila pembaca menyukainya, mereka akan dengan sendirinya menyelesaikan konflik itu, seperti melalui spekulasi atau sejenisnya. 8. Menentukan Point of View Umumnya, novel dibuat dengan sudut pandang orang ketiga, yakni perspektif luar yang mengamati tokoh. kemudian, bisa juga sudut pandang orang pertama, yakni menggunakan “aku”-an dari sudut pandang si tokoh. Selain itu, dapat ditulis dengan sudut pandang orang kedua, yakni menyebut pembaca sebagai “kamu”-an, atau gabungan beberapa point of view. Kalian tidak harus menetapkan sudut pandang novel sebelum menulis kalimat awal. Bahkan, bisa saja mungkin kalian sudah selesai menulis keseluruhan isi, kemudian baru dapat menentukan sudut pandang mana yang lebih baik untuk digunakan. Dalam pembuatan novel tidak ada aturan yang pasti terkait sudut pandang mana yang bagus atau cocok untuk jenis novel tertentu. Namun, apabila kalian menulis novel cakupan luas dan tokoh yang beragam, kalian bisa gunakan sudut pandang orang ketiga agar bisa membantu kalian untuk menjangkau keseluruhan tokoh. Metode Kedua Menulis Konsep 1. Tentukan Schedule Menulis Kalian perlu mencari tempat dan waktu yang mendukung untuk menyelesaikan konsep awal. Kalian dapat menulis di waktu yang sama setiap malam, menulis sebentar-sebentar tetapi sering, atau menulis dalam waktu 3 sampai 4 kali seminggu. Seperti yang sudah dikatakan di awal, jangan menunggu inspirasi. Maka kalian harus menganggap bahwa menulis sebagai kegiatan rutinitas dan harus mematuhi jadwal yang telah dibuat. Buatlah jadwal spesifik di kalender. Kemudian, tentukan tempat yang cocok untuk menulis sehingga kalian bisa patuh akan jadwal dan fokus untuk menulis cerita. Kalian juga bisa beli kursi khusus yang tidak menyebabkan sakit punggung dan nyaman. Hal itu karena dalam menulis dan membuat novel membutuhkan waktu yang lama untuk berada di tempat tertentu. 2. Segera Menulis apabila Kalian Tidak Terpaku dengan Plan Apabila kalian adalah tipe yang tidak terpaku pada rencana, segeralah menulis. Meski bagus rasanya bilamana kalian sudah membayangkan genre, alur, tokoh atau karakter, dan latar cerita, akan tetapi janganlah merasa terbebani dengan itu semua. Sebagian penulis akan mengalami perkembangan saat dirinya bekerja tanpa banyak plan. Ikuti sesuai dengan gaya dan tingkat kreativitas yang kalian miliki. Bagi sebagian penulis mungkin dengan adanya plan akan memperlancar proses menulisnya. Namun, sebagian lagi menganggap bahwa plan bisa menjadi sekat. Meski kalian lebih memilih untuk memiliki plan, tetapi janganlah terlalu terpaku dengan semua rincian yang telah ditetapkan. Karena dikhawatirkan nantinya kreativitas kalian jadi terbatas. 3. Buat Skema Menggambarkan Novel Skema sangatlah bagus untuk menggambarkan ide atau gagasan dan memberi tujuan kecil yang hendak dicapai dalam usaha menyelesaikan tujuan yang besar. Namun, apabila kalian bisa menulis secara baik dengan tanpa panduan detail atau semacam skema, kalian boleh bebas menerima inspirasi serta tulis yang dirasa benar dan sesuai. Dalam hal ini, skema bukanlah pengikut, melainkan panduan. Tujuannya, yaitu sebagai panduan awal dengan representasi visual yang menunjukkan alur cerita. Kerangka bisa saja berubah setelah dimulainya proses penulisan. Kalian diperbolehkan memperbaharui dan menyusun ulang skema selama proses. Terkadang, skema cenderung membantu setelah kalian menyelesaikan satu sampai dua konsep. 4. Pakai Penulisan Deskriptif Coba pakai penulisan deskriptif guna memikat pembaca ke dalam cerita kalian. Penjelasan deskriptif atau berupa paragraf akan membantu pembaca dalam merepresentasikan tokoh dan latar dalam novel. Cara ini sekadar memberikan detail yang cukup untuk membangun daya khayal pembaca. Maka dari itu, coba untuk berlatih menulis paragraf deskriptif yang mengintroduksikan setiap tokoh utama dan latar. Mulai dengan kalimat singkat, tetapi memikat yang menghadirkan fakta singkat dan menarik terkait tokoh atau latar cerita. Kemudian, kalian bisa menggunakan kalimat deskriptif yang hidup. Menulis Novel dengan Bahagia Sangat banyak orang yang ingin menulis, tetapi mengalami kesulitan. Mungkin hal ini seperti orang yang sangat banyak uang, tetapi bingung untuk menginvestasikannya. Terutama jika berhubungan dengan keraguan berinvestasi yang tepat dan terpercaya. Namun, sesungguhnya menulis tidak sesulit mencari orang jujur dan tidak perlu merasa ragu untuk menuliskannya. Jangan membaca buku ini, jika merasa hanya membuang-buang waktu. Langsung saja menulis novel, lalu baca buku ini. Setelah itu, revisi kembali novelnya. Selamat menulis novel dengan bahagia! 5. Buat Dialog Realistis Selain dianjurkan untuk membuat dialog yang realistis, buatlah dialog yang memuat pengungkapan. Umumnya, novel terdiri dari dialog di antara tokoh yang mana kualitas dialog akan berpengaruh pada persepsi pembaca terkait kualitas dari novel. Dialog cenderung kaku dan tidak realistis akan membuyarkan daya khayal mereka, sedangkan dialog yang logis juga menarik akan membuat mereka semakin terpikat. Dialog yang bagus memanglah jadi tantangan bagi penulis, tetapi kalian dapat memulainya dengan menyimak pembicaraan orang lain, seperti mendengarkan obrolan orang lain dan amatilah bagaimana percakapannya berjalan, semakin majukah atau mendalam atau malah stagnan. Coba bedah karakternya agar bisa membayangkan bagaimana mereka melakukan percakapan. Pastikan agar gaya dialognya sesuai dengan tokoh. Kemudian, jangan pula memakai dialog untuk menuangkan informasi pada pembaca. Alangkah baiknya, pakailah dialog untuk memanusiakan tokoh, menciptakan masalah atau konflik, dan membangkitkan alur cerita. 6. Jangan Abaikan Adegan Aksi Jangan mengabaikan adegan aksi apapun itu genrenya. Sebagai contoh, novel dengan genre thriller mungkin akan memuat banyak aksi, akan tetapi genre roman pun demikian, hanya dibedakan dari jenis aksinya. Coba olah lagi adegan yang membawa para tokoh ke dalam masalah yang menegangkan. Apabila kalian membuat atau menciptakan tokoh yang tiga dimensi dan dapat dimengerti atau dipahami, mudah bagi kalian untuk menciptakan adegan aksi yang menarik pembaca. Maka dari itu, sesuaikan gaya penulisan, kalian bisa membuat 8 hingga 10 adegan aksi penting, lalu mengolah dan mengembangkannya lagi berdasarkan aksi itu. Lalu, jangan ciptakan aksi tanpa adanya alasan. Namun, semua novel akan lebih menarik dan memikat dengan momentum penting yang melibatkan aksi kritis. 7. Tulis Konsep Awal Permulaan Saat plan, skema, dan riset sudah dirasa cukup. Cobalah untuk mulai menulis konsep awal. Konsep awal novel tidaklah harus menarik perhatian karena yang terpenting selesai. Tidak perlu merangkai dengan bahasa yang sempurna dan jangan mengkhawatirkan konsep kasar atau tidaknya. Buat komitmen untuk menulis sesuai schedule yang ditentukan dan hasilkan konsep awal. Buat tujuan sederhana untuk memotivasi diri, seperti menyelesaikan satu bab, beberapa halaman, atau sejumlah kalimat per harinya. Kalian juga dapat membuat tujuan jangka panjang, misalnya, komitmen menyelesaikan konsep awal dalam kurang setengah tahun. Ingin Jadi Penulis Belajar Dari Penulis Best Seller Buku ini memuat motivasi dan pengetahuan yang dapat menginspirasi Anda untuk melakukan kegiatan menulis. Siapa tahu kalian selanjutnya bisa menjadi penulis yang terkenal seperti Budi Dharma dengan novelnya, seperti Sapardi Djoko Damono dengan puisinya, seperti Rowling dengan buku best sellernya, atau seperti penulis muda berbakat Erisca Febriani, Valerie Patkar, Almira Bestari, dan Najwa Shihab. Metode Ketiga Merevisi Konsep 1. Tulis Konsep Sesuai Kebutuhan Novel Setelah menulis konsep awal, rehatlah selama beberapa pekan. Kemudian, baca lagi konsep awal yang sudah kalian rancang, bacalah seakan kalian pembaca. Tentukan di bagian mana yang membutuhkan uraian atau penjelasan lagi, bagian mana yang membosankan, bagian mana yang kurang menarik, dan sebagainya. Kemudian, pikirkan pula bagaimana cara merevisi novel dan membuat novel semakin menarik. 2. Sunting Konsep yang Dirasa Benar Jangan khawatir akan proses penyuntingan sebelum kalian selesai menulis konsep yang berbobot. Kemudian, fokuskan perhatian dari segi kebahasaannya, seperti memotong kalimat atau paragraf yang tidak sesuai, memotong frasa repetitif, dan memperhatikan kalimat ambiguitas. Hindari sikap tidak rela’ pada tulisan, seperti menyayangkan untuk memotong paragraf indah, tetapi tidak menggerakkan cerita. Ambillah keputusan yang tepat dan ingat bahwa kalian bisa saja menggunakan alinea atau paragraf itu untuk novel berikutnya. 3. Meminta Saran dari Berbagai Sumber Tunjukkan konsep yang kalian miliki kepada orang yang terpercaya, seperti sahabat atau keluarga. Jadi, kalian bisa terbiasa dengan perasaan bahwa nantinya akan ada orang yang membaca hasil karya tulis kalian. Apabila orang terdekat tidak bisa diandalkan untuk memberi saran jujur sebab mereka tidak ingin menyakiti perasaan kalian, coba cari saran dari orang luar, seperti melalui komunitas penulis, mengikuti pelatihan menulis, dan sebagainya. 4. Bila Berminat Pelajari berbagai opsi Penerbitan Tak sedikit penulis mengibaratkan novel pertama sebagai pembelajaran yang bisa membantu mereka untuk menulis fiksi berbobot di waktu mendatang. Namun, apabila kalian tidak ragu dengan novel tersebut dan ingin menerbitkannya, terdapat beberapa cara yang tersedia. Misalnya, kalian dapat memilih perusahaan penerbitan buku, penerbit buku digital, bahkan menerbitkan sendiri. Kualitas setiap penerbitan memanglah beragam dan berbeda. Maka dari itu, sebelum memilih satu perusahaan penerbitan buku, coba untuk meminta beberapa sampel atau contoh agar kalian bisa melihat kualitas dari cetakan dan kertasnya. Itulah informasi terkait Cara Menulis dan Membuat Novel. Apabila Grameds tertarik dan ingin memperluas pengetahuan terkait bidang apapun itu, tentu kalian bisa temukan, beli, dan baca bukunya di dan Gramedia Digital karena Gramedia senantiasa menjadi SahabatTanpaBatas bagi kalian yang ingin menimba ilmu. Semoga artikel ini bisa menambah wawasan kalian, ya! Penulis Tasya Talitha Nur Aurellia Sumber dari berbagai sumber Buku Latihan untuk Calon Penulis Buku Latihan untuk Calon Penulis adalah sebuah buku catatan dengan konsep unik. Sangat cocok untuk mereka yang tertarik untuk belajar menulis. Di dalamnya, kalian akan menemukan beberapa tips menulis dari Puthut EA sekaligus disediakan lembar kosong untuk kalian mengasah keterampilan menulis secara langsung. Ingat! Ini bukan buku panduan menulis. Ini semacam buku yang akan menemani kalian menulis. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
StrukturEsai. Untuk menulis esai yang baik, ada pengaturan atau struktur esai yang harus diperhatikan oleh penulis. Adalah sebagai berikut: Lihat Juga: √ Paragraf Argumentasi Adalah. 1. Pendahuluan. Dalam pendahuluan, kita dapat mengungkapkan topik atau tema yang akan dibahas dalam keseluruhan esai. Unsur-unsur dalam pendahuluan adalah latar Unduh PDF Unduh PDF Idealnya, sebuah ringkasan yang berkualitas harus mampu menyajikan berbagai informasi penting di dalam teks sumber dalam format yang lebih singkat dan padat. Jika Anda diminta untuk membuat ringkasan sebuah novel, cerita pendek, teks akademis, atau artikel ilmiah, beberapa metode dasar yang harus Anda lakukan adalah membuat kerangka ringkasan, menentukan kalimat pembuka yang kuat, dan menyusun ringkasan yang padat tetapi informatif. 1 Awali dengan mengulas isi teks sumber. Sebelum menyusun ringkasan, baca dan ulas teks sumbernya terlebih dahulu. Selagi membaca, berusahalah menemukan berbagai kata kunci dan frasa yang penting. Selain itu, tandai dan garis bawahi seluruh kalimat yang terasa penting untuk Anda. Pastikan Anda juga mencatat topik atau ide utama yang disajikan oleh penulis teks tersebut![1] Jika teks sumber yang Anda pilih cukup panjang, cobalah meringkas setiap paragraf dan mencantumkan seluruh kata kunci, frasa, atau konsep yang Anda temukan; seluruhnya bisa dijadikan rujukan Anda saat akan menyusun ringkasan teks. 2 Catat ide utama penulis. Temukan satu atau dua kalimat yang mampu merepresentasikan ide utama penulis teks. Setelah itu, cobalah mencantumkannya dalam sebuah kerangka yang singkat dan lugas. Tanyakan kepada diri Anda, “Apa yang penulis ingin sampaikan dalam teks ini? Apa ide atau tema utama yang dia ingin sajikan?”[2] Jika teks sumber Anda adalah novel The Great Gatsby yang ditulis oleh F. Scott Fitzgerald, cobalah mencatat beberapa ide utama di dalam novel tersebut seperti “persahabatan,” “status sosial,” “kekayaan,” dan “cinta yang tak berbalas.” 3 Catat pula beberapa contoh pendukung dari teks sumber. Setelah mencatat ide utama teks, cobalah mengidentifikasi satu sampai tiga contoh kutipan atau peristiwa yang mampu mendukung ide tersebut. Selain itu, Anda juga boleh memilih momen atau kalimat yang terdengar penting.[3] Catat seluruh contoh yang Anda temukan dan berikan penjelasan singkat terkait situasi yang terjadi di dalam setiap contoh. Setelah itu, cobalah mulai menyusun ringkasan dengan merujuk kepada contoh-contoh tersebut. Iklan 1 Cantumkan nama penulis, judul teks, dan tanggal publikasi teks sumber. Selain itu, cantumkan pula genre teks seperti novel, cerita pendek, atau artikel di dalam kalimat pembuka ringkasan Anda. Dengan demikian, pembaca dapat langsung memahami berbagai informasi mendasar terkait teks sumber hanya dengan membaca kalimat tersebut.[4] Misalnya, Anda bisa mengawali ringkasan dengan menulis, “Di dalam novelnya yang berjudul The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald…”. Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001...” 2 Gunakan kata kerja yang bermakna melaporkan. Seharusnya, kalimat pertama pada ringkasan Anda memuat kata kerja yang bermakna melaporkan sebuah informasi, seperti “menyatakan,” “mengklaim,” “mendeklarasikan,” “membuktikan,” atau “menegaskan.” Selain itu, Anda juga bisa menggunakan kata kerja lain seperti “menjelaskan,” “mendiskusikan,” “mengilustrasikan,” “menyatakan,” dan “menjelaskan.” Penggunaan kata kerja semacam itu dapat membuat kalimat pembuka Anda lebih jelas dan lugas.[5] Misalnya, Anda bisa menulis, “Di dalam novelnya yang berjudul The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald menyajikan...” Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001 menyatakan bahwa...” 3 Deskripsikan ide utama penulis. Akhiri kalimat pembuka dengan mencantumkan tema atau ide utama di dalam teks sumber. Setelah itu, Anda bisa memberikan berbagai bukti pendukung yang berhubungan dengan tema atau ide utama tersebut.[6] Misalnya, Anda bisa menulis, “Di dalam novel The Great Gatsby 1925, F. Scott Fitzgerald menyajikan kisah figur tragis Jay Gatsby, seorang miliuner yang misterius, melalui kacamata tetangganya yaitu Nick Carraway.” Jika yang Anda buat adalah ringkasan artikel, cobalah menulis, “Di dalam artikelnya yang berjudul, “Apa Itu Interseksualitas?” Nancy Kerr 2001 menyatakan bahwa diskusi terkait seksualitas di kalangan akademisi sejatinya mengabaikan berkembangnya ketertarikan publik mengenai isu interseksualitas.” Iklan 1 Jawab pertanyaan siapa, apa, di mana, dan mengapa. Pikirkan siapa dan apa yang didiskusikan di dalam teks sumber. Jika terasa relevan, sebutkan pula latar yang tercantum di dalam teks. Pada akhirnya, tentukan mengapa sang penulis teks mendiskusikan atau mengangkat topik terkait.[7] Misalnya, jika perlu membuat ringkasan novel The Great Gatsby, pertama-tama Anda perlu terlebih dahulu menyebutkan nama dua karakter utama di dalamnya, yaitu Jay Gatsby dan tetangganya narator novel, Nick Carraway. Setelah itu, cantumkan pula peristiwa penting yang terjadi secara singkat, latar penceritaan yang dipilih, dan mengapa Fitzgerald memilih untuk mengeksplorasi hidup kedua karakter tersebut. 2 Cantumkan satu sampai tiga kalimat berisi bukti pendukung. Agar ringkasan Anda tidak terlalu panjang, batasi bukti pendukung sepanjang tiga kalimat saja. Bukti pendukung bisa berupa peristiwa, kutipan, atau argumentasi yang mampu mendukung kalimat pembuka Anda.[8] Misalnya, jika Anda sedang membuat ringkasan sebuah artikel, cobalah mencantumkan argumentasi utama penulis sebagai bukti pendukung. Jika Anda sedang membuat ringkasan sebuah novel atau cerita pendek, pilih sebuah peristiwa yang bisa dijadikan bukti pendukung. 3 Ringkas teks sumber dengan kata-kata Anda sendiri. Jangan menyalin atau memarafrasa teks yang perlu anda ringkas. Dengan kata lain, gunakan kata-kata Anda sendiri alih-alih menyalin bahasa atau diksi yang digunakan penulis aslinya, terutama jika Anda tidak sedang mencantumkan kutipan langsung.[9] Ingat, sebuah ringkasan hanya perlu diisi dengan berbagai informasi penting yang ada di dalam teks sumber. Dengan kata lain, tidak perlu menyertai keterangan tersebut dengan opini atau argumentasi Anda. Jangan khawatir, Anda selalu bisa menyampaikan argumentasi di paragraf atau bagian terpisah! 4 Buat ringkasan yang singkat dan lugas. Idealnya, sebuah ringkasan yang berkualitas mengandung minimal enam kalimat dan maksimal delapan kalimat. Setelah menyelesaikan draf ringkasan, cobalah membacanya kembali dan melakukan revisi yang diperlukan agar hasil akhirnya benar-benar ringkas dan padat. Saat merevisi draf ringkasan, pastikan Anda membuang kalimat atau frasa yang repetitif atau kurang penting.[10] Jika memungkinkan, cobalah menunjukkan ringkasan yang Anda tulis kepada seorang teman atau instruktur yang profesional, lalu mintalah pendapat mereka. Tanyakan apakah ringkasan tersebut sudah cukup padat dan mudah dimengerti, serta berhasil memuat seluruh informasi yang penting bagi pembaca. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?

Itudia 8 aspek penting yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan gudang. Namun, apabila Anda merasa bingung dalam pengelolaan gudang untuk bisnis Anda sebaiknya percayakan jasa pergudangan kepada yang mampu menanganinya dengan baik. Sebab, pengelolaan gudang tidak bisa dilakukan sembarangan.

Artikel Bahasa Indonesia kelas 11 ini membahas materi resensi secara lengkap, mulai dari pengertian, manfaat, unsur, dan strukturnya, yang disertai contoh serta cara membuat resensi. — Eh … eh …kamu nyadar nggak sih, Guys! Kalau akhir-akhir ini sering muncul ulasan novel “Laut Bercerita” karya Leila S. Chudori di lini masa Twitter atau TikTok? Kira-kira kamu sudah baca bukunya belum? Kalau belum, yuk baca artikel ini biar kamu tahu ulasannya. Novel “Laut Bercerita” yang berlatar belakang era orde baru ini menceritakan tentang Biru Laut si tokoh utama dan teman-temannya sebagai pejuang aktivis mahasiswa untuk mencapai Indonesia yang lebih demokratis. Gaya bahasa yang digunakan penulis “Laut Bercerita” ini mengandalkan daya imajinasi pembaca sehingga novel ini dipercaya mampu membawa kesedihan dan memberi kesan yang mendalam perihal kehilangan dan kehampaan bagi para pembacanya. Manteep ga tuh! Gimana, kamu masih penasaran nggak sama isi novel “Laut Bercerita”? Tenang aja, kamu bisa baca sendiri untuk merasakan kesan yang berbeda dari novel tersebut, lalu tulis deh, ulasan versi terbaik kamu! Eits, sebelum kamu mulai mengulas, kamu harus tau dulu nih apa yang dimaksud resensi atau ulasan dan seluk- beluknya. Yuk, kita mulai! Pengertian Resensi Ulasan atau yang biasa dikenal dengan resensi secara etimologi berasal dari bahasa Belanda, yaitu resentie dan bahasa Latin recentsio, recensere, atau revidere yang artinya mengulas kembali atau melihat kembali. Nah, kalau dalam bahasa Inggris, resensi dikenal dengan istilah review. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa resensi adalah tulisan yang berisi penilaian suatu karya, seperti film, buku, drama, lagu, hingga karya sastra dan seni lainnya, baik dari segi isi maupun unsur kebahasaannya. Dalam KBBI kamus besar bahasa Indonesia resensi artinya pertimbangan atau pembicaraan tentang buku atau disebut dengan ulasan buku. Jadi, ulasan itu sama dengan resensi, ya! Baca Juga Teks Eksplanasi Pengertian, Ciri, Struktur, dan Contohnya Manfaat Resensi Manfaat utama resensi, yaitu memberi gambaran singkat kepada pembaca mengenai karya yang dibaca. Kalau dilihat dari subjek penggunaannya, resensi memiliki empat manfaat. Bagi penulis buku, resensi dibutuhkan sebagai sarana mendapatkan feedback atau umpan balik agar ia dapat membuat karya yang lebih berkualitas. Selain mendapatkan kemudahan dalam mengevaluasi karyanya yang sudah terbit, resensi juga memudahkan penulis mengetahui antusiasme dan tanggapan masyarakat terhadap buku yang dibuatnya. Bagi penerbit, resensi dapat menjadi bahan pertimbangan untuk menindaklanjuti kerjasama dengan penulis atau pengarang. Apakah mau lanjut atau cukup sampai di sini? Nah, salah satu cara penerbit menilai karya penulis, yaitu dengan membaca resensi buku yang dibuat oleh peresensi. Setelah penulis dan penerbit, media massa juga membutuhkan resensi dalam proses produksi buku. Hal ini karena media massa berperan sebagai media untuk memperkenalkan buku kepada publik atau yang biasa dikenal dengan promosi. Melalui resensi buku tentu saja membantu media massa untuk mengetahui kualitas dari buku yang akan/sedang dipromosikan. Bagi pembaca khusus, resensi dapat dijadikan media dalam menguji atau mengembangkan suatu topik bagi para penulis novel, cerpen, naskah, atau bahkan peneliti. Sementara itu, bagi pembaca umum, resensi menjadi sumber informasi untuk mengetahui kualitas sebuah buku atau karya. Dengan mengetahui informasi tersebut, pembaca bisa mengetahui kelayakan karya yang diresensi tersebut. Struktur resensi yang harus kamu perhatikan saat ingin meresensi buku. Langkah-Langkah Menyusun Resensi Ini dia part yang ditunggu-tunggu! Kamu udah tahu pengertian, manfaat, dan struktur resensi kan? Sekarang kita akan membahas cara menyusun sebuah resensi. Baca Juga Mengupas Cerpen Ciri, Struktur, Contoh, dan Analisisnya 1. Mengenali latar belakang penulisan buku Hal pertama yang perlu dilakukan adalah membaca bagian pengantar yang ditulis oleh penulis buku, penerbit, atau seorang pakar yang terdapat di bagian awal buku. Dengan begitu, penulis resensi dapat memiliki pengetahuan lebih dalam mengenai buku yang akan diresensi dari kacamata penulis buku, penerbit atau pakar sehingga dapat membantu menyampaikan pesan buku kepada pembaca dengan baik. 2. Membaca isi buku Pada tahap ini kamu membaca isi buku dari awal hingga akhir untuk mendapatkan intisari dari buku tersebut. Kamu dapat membaca menggunakan teknik scanning atau membaca semua, bisa juga menggunakan teknik membaca cepat atau skimming sehingga kamu tidak perlu menghabiskan waktu untuk membacanya. Setelah itu catat dan susun bagian penting yang akan disampaikan dalam resensi. Baca juga Skimming dan Scanning Rahasia Membaca dengan Cepat 3. Membuat ringkasan atau sinopsis buku Membuat ringkasan dari bagian penting yang sudah kamu susun tadi menjadi sebuah sinopsis. Susunan sinopsis ini kemudian nantinya dikembangkan sehingga semua aspek buku diulas secara detail namun tetap singkat. Nah, dengan ini pembaca resensi dapat mengetahui gambaran cerita dari buku yang akan dibacanya. 4. Melakukan penilaian buku Melakukan penilaian buku dengan melihat keunggulan dan kelemahan buku. Bagian yang ditulis lebih dulu adalah keunggulan, kemudian diikuti oleh kelemahan buku. Nah, untuk menentukan keunggulan dan kelemahan buku, kamu nggak bisa asal, ya! Ada aspek-aspek tertentu yang menjadi sebuah penilaian resensi yaitu aspek tema, penokohan atau pembangunan karakter oleh penulis, gaya bahasa yang digunakan penulis, alur cerita dan sebagainya. Hal ini sebagai informasi kepada pembaca lain untuk dapat mengetahui seberapa bagus kualitas buku yang diresensi. 5. Menulis sasaran pembaca buku Sasaran pembaca adalah orang-orang yang menjadi sasaran dari tujuan dibuatnya buku yang ditulis. Hal ini penting untuk menginformasikan kalangan yang cocok membaca buku dalam sebuah resensi. Tujuannya untuk memperluas jangkauan si penulis agar karya yang ditulis dapat memberikan pengaruh yang baik dan mudah diterima oleh pembaca yang tepat. 6. Membuat kerangka resensi Sebelum menulis resensi, penulis dapat membuat kerangka resensi dengan menampilkan unsur-unsur pada struktur resensi. Kerangka resensi perlu dibuat agar peresensi memiliki arahan dalam menyelesaikan resensi. Baca Juga Ketahui Syarat dan Cara Menulis Proposal Kegiatan Contoh Resensi Nah, setelah mengetahui unsur-unsur dan struktur teks resensi, sekarang kamu harus tahu bagaimana langkah-langkah dalam membuat resensi buku. Yuk lihat contohnya sebagai referensi untuk membuat resensimu sendiri! Identitas Buku Judul Buku Laut Bercerita Penulis Buku Leila S. Chudori Penerbit KPG Kepustakaan Populer Gramedia Tahun Terbit 2017 Jumlah Halaman 379 Harga Buku ISBN 978-602-424-694-5 Pendahuluan Dalam buku ini, Leila S. Chudori mengundang kita untuk menyelami kasus penghilangan orang secara paksa. Buku ini terdiri atas dua bagian. Bagian pertama mengambil sudut pandang seorang mahasiswa aktivis bernama Laut, menceritakan bagaimana Laut dan kawan-kawannya menyusun rencana, berpindah-pindah dalam pelarian, hingga tertangkap oleh pasukan rahasia. Sedangkan bagian kedua dikisahkan oleh Asmara, adik Laut. Bagian kedua mewakili perasaan keluarga korban penghilangan paksa, bagaimana pencarian mereka terhadap kerabat mereka yang tak pernah kembali. Berusaha mencari secercah harapan tentang saudara; jika masih hidup, dia disekap dimana. Pun jika sudah mati, dimana mereka menguburkannya. Juga tentang perasaan para korban selamat, bagaimana terpenjara nya mereka atas kejadian tersebut. Penulis fiksi historis tersebut mampu membuat tema kelam dalam novel ini menyenangkan dibaca. Drama dan tragedi yang kental dan bernada nostalgik memberi perasaan pilu dan melankolis bagi pembaca. Pembawaan yang mengambil dua sudut pandang berbeda membuat kita dapat berempati dan memahami posisi berbagai pihak yang terlibat dalam kasus-kasus penghilangan orang secara paksa. Demi membentuk akurasi pendalaman emosi yang baik bagi pembaca saat membaca buku ini, penulis sendiri mewawancara langsung korban dan kerabat yang terlibat tragedi penculikan aktivis tahun 1998. Bahkan buku ini ditulis sebagai bentuk tribute bagi para aktivis yang diculik, yang kembali, dan yang tak kembali; dan keluarga yang terus menerus sampai sekarang mencari jawab. Isi cerita “Matilah engkau mati Kau akan lahir berkali-kali…” Begitulah dua larik puisi yang menyambut kita di lembar pertama. Biru Laut Wibisono mulai bercerita kepada kita bagaimana ia menemui kematian setelah tiga bulan disekap. “Bapak, Ibu, Asmara, Anjani, dan kawan-kawan… dengarkan ceritaku…” Ia memulai kisah di tahun 1991 pada sebuah tempat bernama Seyegan, Yogyakarta. Seyegan tak lain merupakan markas Wirasena organisasi mahasiswa untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang menurut pemerintah adalah sebuah aktivitas terlarang. Terkisahlah kehidupan persahabatan antara Laut, Alex, Sunu, Daniel, Kinan, Julius, Dana, dan Gusti, serta aktivis-aktivis lainnya. Pada bab Seyegan, Laut bercerita tentang ketertarikan untuk meruntuhkan ketidakadilan yang dilakukan rezim pemerintahan saat itu. Terkadang ia berkisah bagaimana indahnya keluarga dan rindunya pada Asmara adik semata wayang dan Anjani kekasih tiba-tiba hadir bersama aroma tengkleng buatan Ibu dalam imajinasinya. Peristiwa Blangguan, demi membela petani-petani jagung yang lahannya akan dirampas pemerintah, menjebloskan Laut ke dalam penjara. Ia dipukuli habis-habisan, diinjak dengan sesuatu bergerigi, dan disetrum. Setelah mereka tak mendapat jawaban, Laut dan kawan-kawannya dibuang begitu saja di Bungurasih. “Di kampus kita hanya belajar disiplin berpikir, tetapi pengalaman yang memberi daya dalam hidup adalah di lapangan.” –Bram Seringnya aktivitas-aktivitas mereka bocor kepada intel, seperti peristiwa Blangguan, demo di Surabaya, aktivitas di Klender dan acara seminar untuk membahas unjuk rasa yang gagal, membuat Laut dan kawan-kawannya mencurigai Naratama sebagai agen ganda. Hingga pada sepertiga ujung cerita, terkuaklah siapa sebenarnya agen ganda tersebut. Laut pun bercerita bagaimana sakitnya ia dikhianati dari orang yang tak pernah terduga sebelumnya. “Kita harus belajar kecewa bahwa orang yang kita percaya ternyata memegang pisau dan menusuk punggung kita. Kita tak bisa berharap semua orang akan selalu loyal pada perjuangan dan persahabatan.” –Bram Bulan Maret 1998 giliran mereka para aktivis Wirasena diculik, disiksa, dan diinterogasi dengan tidak manusiawi. Laut, Sunu, Kinan, Bram, Sang Penyair, dan beberapa kawan hilang tanpa jejak setelah disekap. Merek, yaitu Alex, Daniel, Naratama, Coki, Hamdan, dan lima orang lainnya dikembalikan masih dalam keadaan hidup. Hingga saat rezim itu runtuh di Mei 1998, mereka mulai mampu bersuara atas kekejaman yang mereka terima. “Setiap langkahmu, langkah kita, apakah terlihat atau tidak, apakah terasa atau tidak, adalah sebuah kontribusi, Laut. Mungkin saja kita keluar dari rezim ini 10 tahun lagi atau 20 tahun lagi, tapi apapun yang kamu alami di Blangguan dan Bungurasih adalah sebuah langkah. Sebuah baris dari puisimu, sebuah kalimat pertama dari cerita pendekmu.” –Kinan Cerita kemudian berlanjut dari sudut pandang Asmara Jati, adik dari Biru Laut dan kekasih Alex. Sebagai keluarga yang ditinggalkan sang kakak secara misterius, mereka sangat kehilangan. Kisah Asmara pun dimulai tahun 2000-an. Bersama keluarga aktivis-aktivis lainnya, Asmara bergabung dengan Aswin dan mencoba mencari keadilan pada pemerintah yang dirasa lebih peduli. Duka kehilangan membuat banyak keluarga hidup dalam penyangkalan. Mereka hidup dalam imajinasi dimana keluarga mereka yang hilang masih tetap ada dalam keseharian. Ayah mereka masih tetap menyiapkan empat piring dalam ritual makan malam bersama di hari Minggu. Memutar lagu yang menandai kehadiran Laut, membersihkan buku-buku dan kamar milik Laut, seolah-olah Laut akan datang secara tiba-tiba kelak. Keunggulan Buku Sebagai orang awam yang hanya mempelajari HAM lewat buku cetak PPKn di sekolah, dari buku inilah mendapat perspektif baru. Bagaimana banyaknya orang yang hilang itu bukan sekedar angka, tetapi pembuktian bahwa kasus mereka belum tuntas. Setiap kata yang tertulis di surat demi surat membuat para pembaca dapat merasakan emosi dari si pengirim surat. Bahasa yang digunakan di novel ini mudah dipahami dalam mengulas sejarah Indonesia yang tidak tercatat di buku sekolah. Kekurangan Buku Isi novel ini masih memiliki ejaan yang salah seperti “menganalisa” yang seharusnya “menganalisis”, kata “praktek” yang seharusnya “praktik”. Juga ada beberapa kata yang salah ketik. Serta penggunaan bahasa Jawa dalam dialog yang kurang dimengerti beberapa pembaca luar Jawa. Penutup Menurut saya, ketika membaca novel ini ada perasaan kalut dan sedih bercampur marah. Tokoh-tokohnya memang fiktif, tetapi ada hal yang menginspirasi terciptanya buku ini. Reformasi 1998 itu nyata, penculikan aktivis itu benar-benar terjadi, dan peristiwa 1965 itu masih menghantui. Membaca novel “Laut Bercerita” terasa seperti sedang membaca sejarah yang hilang. Yang diceritakan dari sisi lain, sisi yang kelam. Novel ini cocok dibaca bagi para mahasiswa, organisasi-organisasi kampus, para politikus, atau para orang-orang yang bercerita tentang kebebasan. Pembaca akan terus terseret dalam permainan emosi karakter-karakternya hingga akhir cerita. Kisah dalam buku ini merupakan sepenggal dari kisah kita bersama, menjadi bagian yang tak pernah terjelaskan dan tak akan terlupakan. — Gimana, Guys, materi kali ini sudah cukup membantu kamu belum dalam memahami materi resensi? Semoga setelah baca artikel ini, kamu jadi paham ya mengenai struktur resensi dan cara membuatnya. Bahasan resensi ini bisa kamu pelajari lebih lengkap dan interaktif, tentunya di aplikasi Ruangguru, lho! Yuk, instal aplikasinya di PC kamu, supaya bisa belajar lebih leluasa. Referensi Kosasih, E. 2017 Jenis-jenis teks dalam Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Bandung. Yrama Widya. Mulyadi, Y. 2020. 1700 Bank Soal Bahasa Indonesia. Bandung, Yrama Widya Gema. 2022. Referensi Novel “Laut Bercerita”. [online]. Available at Accessed 08 Juni 2022 Artikel ini diperbarui pada 17 Juni 2022.

berkualitasdari segi isi dalam novel. Novel yang dapat dipilih oleh guru adalah novel yang banyak mengandung nilai-nilai pendidikan di dalamnya yang dapat digunakan untuk memberikan contoh kepada peserta didik sikap atau perilaku yang baik untuk menjalani kehidupan mereka sehari-hari. Kualitas pembelajaran yang baik terlihat dari pemilihan
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Rumusan Masalah Tujuan BAB II ISI Pembahasan Perencanaan Karangan Definisi Tahapan Dalam Perancangan Karangan Langkah-langkah Membuat Perancangan Karangan Menulis Ringkasan Definisi Tahapan Membuat Ringkasan Yang Baik Dan Benar Resensi Definisi Tahapan Membuat Resensi Langkah-langkah Meresensi Buku BAB III Penutup Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Bahasa Indonesia adalah bahasa kita. Kalo bicara bahasa indonesia bukan cuma bicara tentang sebuah alat komunikasi, bukan cuma sekedar bahasa persatuan, namun bahasa indonesia juga merupakan alat untuk mengatur bagaimana tata bahasa indonesia. Kegiatan menulis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam bahasa indonesia. Banyak kegiatan dalam bahasa indonesia yang berhubungan dengan menulis seperti perencanaan karangan, meresensi buku, menulis ringkasan dan banyak lainnya. Dalam menulis, kita secara tidak langsung belajar meningkatkan kemampuan kita dalam berpikir dan menggali ide-ide segar. Untuk itu makalah ini dibuat untuk membantu teman-teman yang punya hobi atau kegemaran menulis namun bingung harus dimulai darimana. Sebab dalam menulis, kita tidak hanya membuat sebuah tulisan yang ada dalam pikiran kita. Namun ada langkah-langkah khusus yang perlu dilakukan untuk membuat sebuah tulisan menjadi unik dan menarik untuk dibaca oleh pembaca. Dalam makalah ini, akan dibahas secara jelas dan sederhana bagaimana melakukan perencanaan karangan, menulis karangan dan meresensi buku. Rumusan Masalah Apa yang dimaksud perencanaan karangan ? Bagaimana tahapan dalam perencanaan karangan yang baik dan benar ? Apa yang dimaksud dengan ringkasan ? Bagaimana membuat ringkasan dengan baik dan benar ? Apa yang dimaksud dengan resensi ? Bagaimana tahapan dalam membuat rensensi buku yang baik dan benar ? Tujuan Mengetahui pengertian dan tahapan perencanaan karangan Mengetahui pengertian dan tahapan membuat ringkasan Mengetahui pengertian dan tahapan resensi buku BAB II ISI Pembahasan Perencanaan Karangan Definisi Perencanaaan karangan yaitu semua tahap persiapan penulisan. Dimana, kegiatan menulis bukanlah suatu kegiatan yang kebetulan, melainkan memang telah direncanakan. Dengan begitu, penulis benar-benar siap mengungkapkan gagasannya melalui tulisan. Perencanaan karangan ilmiah adalah proses awal mengarang sampai dengan penulisan akhir. Perencanaan ini mencakup prapenulisan, pengorganisasian keseluruhan penulisan, penulisan, penyuntingan, dan presentasi. Tahapan dalam Perencanaan Karangan Tahapan-tahapan pembuatan perencanaaan karangan adalah sebagai berikut 1. Prapenulisan Menurut Minto Rahayu dalam buku Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi tahap prapenulisan merupakan tahap perencanaan atau persiapan menulis yang mencakup beberapa langkah yaitu Menentukan topik atau judul, masalah, tujuan, dan kalimat tesis, Menyusun ragangan garis besar isi dan menyempurnakannya menjadi kerangka karangan lengkap setelah datanya lengkap, Menetapkan landasan teoritis, Menetapkan sumber data primer, sekunder dan cara mengumpulkannya, Menetapkan metode pembahasan, Menyusun daftar pustaka sementara, dan Menjadwalkan pelaksanaaanya. 2. Penulisan Menulis keseluruhan naskah secara konseptual, disertai kutipan atau data yang diperlukan; Penulisan tersebut mencakup Bagian pelengkap pendahuluan seperti halaman judul, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar, daftar tabel. Bagian naskah utama terdiri dari pendahuluan, bahasan utama, dan kesimpulan dan saran. 3. Penyuntingan Editing Penyuntingan naskah, penyuntingan materi, dan penyuntingan bahasa. Dengan adanya tahap penyuntingan revisi, semua kesalahan dan kekurangan itu dapat diantisipasi. Langkah-langkah Membuat Perencanaan Karangan Dalam merencanakan sebuah karangan supaya menghasilkan suatu karangan yang baik dan sistematis, terdapat langkah-langkahnya yakni menentukan Topik Karangan Topik karangan adalah ide sentral yang berfungsi mengikat keseluruhan uraian, deskripsi, penjelasan, dan seluruh pembuktian. Topik merupakan inti bahasan yang menjiwai seluruh karangan. Seluruh karangan harus mencerminkan topik tersebut. Judul Karangan Judul karangan pada dasarnya adalah perincian atau jabaran dari topik atau judul merupakan nama yang diberikan untuk bahasan atau karangan, judul berfungsi sebagai slogan promosi untuk menarik minat pembaca dan sebagai gambaran isi karangan. Judul lebih spesifik dan sering menyiratkan permasalahan atau variabel yang akan dibahas. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan ialah gambaran atau perencanaan menyeluruh yang akan mengarahkan penulis dalam melakukan tindakan menyelesaikan tugasnya. Dengan mengetahui tujuan, penulis akan dapat menentukan bahan tulisan, organisasi karangan, dan sudut pandang. Ada dua cara menyatakan tujuan penulisan, yaitu Bahan penulisan Yang dimaksud dengan bahan penulisan ialah semua informasi yang digunakan untuk mencapai tujuan penulisan. Informasi itu, mungkin merupakan teori, contoh-contoh, rincian atau detail, perbandingan, sejarah kasus, fakta, hubungan sebab akibat, pengujian dan pembuktian, angka-angka, kutipan, gagasan dan sebagainya. Beberapa bahan penulisan sebagai berikut Bahan pustaka Wawancara Angket / kuisioner Kerangka Karangan Penyusunan Kerangka Karangan Tahapan pertama adalah merumuskan topik yang jelas dan didasarkan pada suatu topik dan tujuan yang ingin dicapai melalui topik tadi. Topik yang dirumuskan untuk kepentingan suatu kerangka karangan hendaknya berbentuk pengungkapan maksud-tujuan atau tesis. Tahapan Kedua ialah mengumpulkan topik-topik bawahan yang dianggap merupakan rincian jelas dari tesis atau pengungkapan maksud tadi hal ini sering disebut dengan istilah inventarisasi. Pada poin ini penulis diperbolehkan untuk mencatat sebanyak-banyaknya tema-tema yang terlintas dalam benaknya, dan tidak perlu langsung melakukan evaluasi pada tema-tema tadi. Tahapan Ketiga adalah melakukan evaluasi pada semua topik bawahan yang sudah dia catat pada langkah kedua tadi. Evaluasi itu bisa diadakan dalam beberapa tahap sebagai berikut Penyuntingan Revisi Tahap revisi ini bertujuan untuk memeriksa kembali tulisan yang telah jadi ataupun memperbaiki berbagai kesalahan dan kekurangan dalam karya tulis . Yang direvisi dari karangan yang telah dibuat meliputi a Penyuntingan Naskah data, data baru yang ditemukan memungkinkan untuk dilakukan penambahan ataupun penggantian data. b Penyuntingan Materi pendapat baru, seringkali setelah menulis karangan penulis menemukan ide dan pendapat baru yang lebih baik dari pendapat lama sehingga perlu dilakukan revisi. c Penyuntingan Bahasa ketikan, dalam penulisan karangan hendaknya melakukan pengeditan ulang terhadap bahan yang akan disajikan karena bahan tersebut harus sesuai dengan bahasa diksi, alinea dan kalimat. Contohnya Penulisan kutipan yang benar, penulisan kata serapan yang sesuai EYD. Menulis Ringkasan Definisi Ringkasan memiliki banyak pengertian, diantaranya ringkasan Precis yang berarti memotong atau memangkas adalah suatu cara yang efektif untuk menyajikan suatu karangan yang panjang dalam bentuk singkat. [1] Sedangkan menurut Asmi 2004, Ringkasan merupakan penyajian singkat dari suatu karangan asli, sedangkan perbandingan bagian atau bab dari karangan asli secara proposional tetap dipertahankan dalam bentuknya yang singkat. Ringkasan berasal dari bentuk dasar “ringkas” yang berarti singkat, pendek dari bentuk yang panjang. Hal ini dipakai untuk mengatakan suatu bentuk karangan panjang yang dihadirkan dalam jumlah singkat. Suatu ringkasan disajikan dalam bentuk yang lebih pendek dari tulisan aslinya dengan berpedoman pada keutuhan topik dan gagasan yang ada di dalam tulisan aslinya yang panjang. Tahapan Membuat Ringkasan Yag Baik dan Benar Beberapa hal yang perhatikan untuk membuat ringkasan yang baik dan benar antara lain Membaca Naskah Asli Langkah awal yang harus dilakukan adalah seorang penulis ringkasan harus membaca naskah asli satu atau dua kali, bahkan dapat diulang beberapa kali hingga diketahui kesan umum secara menyeluruh mengenai isi dari naskah tersebut. Penulis juga perlu mengetahui maksud pengarang dan sudut pandang pengarang. Mencatat Gagasan Utama Jika penulis sudah mengetahui kesan umum, maksud asli serta sudut pandang pengarang, maka sekarang ia harus memperdalam dan mempertegas semua hal itu. Hal yang harus dilakukan selanjutnya adalah memahami kembali karangan bagian demi bagian, alinea demi alinea sambil mencatat gagasan-gagasan penting yang tersirat dalam bagian atau alinea itu. Dalam hal ini gagasan utama yang diambil dari rangkaian alinea terdapat dalam alinea utama, sedangkan alinea-alinea tambahan lainnya bisa diabaikan atau dirangkai menjadi satu kalimat. Mengadakan Reproduksi Dengan menggunakan kesan umum pada langkah pertama diatas dan catatan-catatan yang diperoleh dari langkah kedua diatas, maka seorang penulis sudah siap untuk memulai membuat ringkasan yang dimaksud. Dalam ringkasan, urutan isi disesuaikan dengan urutan naskah asli dan harus menggunakan bahasa penulis karangan dan harus diurut. Keetentuan Tambahan Adapun bebrapa hal yang perlu diperhatikan agar ringkasan dapat ditulis dengan baik, diantaranya Sebaiknya dalam menyusun ringkasan menggunakan kalimat tunggal daripada kalimat majemuk. Kalimat majemuk menunjukkan bahwa ada dua gagasan atau lebih yang bersifat paralel. Bila ada kalimat majemuk telitilah kembali apakah tidak mungkin dijadikan kalimat tunggal. Ringkaslah kalimat menjadi frase dan frase menjadi kata. Begitu pula jika rangkaian gagasan yang panjang hendaknya diganti dengan suatu gagasan sentral saja. Tidak berarti cara kerja ringkasan hanya merupakan ringkasan kalimat-kalimat saja. Ringkasan tergantung jumlah alinea dan topik utama yang akan dimasukkan dalam ringkasan. Alinea yang mengandung ilustrasi, contoh, deskripsi, dsb. dapat dihilangkan, kecuali yang dianggap penting. Semua alinea semacam itu yang akan dipertahankan karena dianggap penting, harus pula dipersingkat atau digeneralisasi. Jika memungkinkan buanglah semua keterangan atau kata sifat yang ada, meski terkadang sebuah kata sifat atau keterangan masih dipertahankan untuk menjelaskan gagasan umum yang tersirat dalam rangkaian keterangan atau rangkaian kata sifat yang terdapat dalam naskah. Pertahankan semua gagasan asli dan urutan naskahnya. Tetapi yang sudah dicatat dari karangan asli itulah yang harus dirumuskan kembali dalam kalimat ringkasan yang dibuat oleh penulis. Jagalah juga agar tidak ada hal yang baru atau pikiran penulis yang dimasukkan kedalam ringkasan. Resensi Definisi Resensi adalah karangan yang berisi komentar ataupun bahasan terhadap kualitas, kelebihan dan kelemahan dari suatu buku. Unsur-unsur resensi meliputi Identitas buku judul buku; nama pengarang; nama penerbit; tahun terbit ; tebal buku; pokok-pokok isi buku; keunggulanisi buku; kekurangan isi buku; saran-saran yang mungkin ditambahkan pada isi buku; serta penilaian terhadap buku. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Resensi adalah pertimbangan atau pembicaraan tentang buku; ulasan buku majalah itu memuat, buku-buku yang baru terbit. Secara etimologi, “Resensi” berasal dari bahasa Latin, dari kata kerja “revidere” atau “recensere” yang memilik arti melihat kembali, menimbang atau menilai, mengulas sebuah buku. Tahapan Membuat Resensi Pada saat membuat resensi, resentator harus betul-betul menguasai dan mengetahui bahan yang akan diresensi. Dengan demikian, karangan resensi tidak hanya mengungkapkan segala sesuatu yang terdapat didalam karya tersebut, melainkan mencangkup pula uraian perbandingan dengan karya-karya lain yang sejenisnya. Guna memberi gambaran yang semakin jelas tentang resensi, berikut ini akan diuraikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dari resensi. Peresensi harus bersikap objektif terhadap sesuatu yang akan diresensi dan meninggalakan sepenuhnya sikap subjektifitas. Peresensi mempunyai wawasan yang cukup luas terhadap bahan yang akan diresensi Peresesnsi harus mencoba membandingkan dengan sajian bentuk lain yang memiliki kesesuaian dengan bahan yang akan diresensi Peresensi harus mencoba memberikan komentar dengan acuan yang jeas dan terarah pada bagian yang diberi komentar agar tidak menimbulakan kesalah tafsiran antara resentator denga penulis buku tersebut Peresensi haru mengungkapkan data berupa bagaian atau unsur-unsur yang diresensi secara jelas dan lengkap agar dapat dengan mudah dihubung-hubungkan antara keduanya oleh pembaca Peresensi harus menghindari interprestasi yang keliru terhadap bahan yang diresesni, yaitu dengan cara mengetahui dengan jelas tujuan dan arah penulis/penyaji karya tersebut Dengan memahami beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh seorang peresensi, diharapkan akan memberikan arah dan gambaran di dalam membuat resensi. Aspek-aspek dalam membuat resensi sebagai berikut Jenis Buku Jenis / bentuk buku itu apakah roman, novel, biografi, atau yang lain. Selain itu seorang resentator menyebutkan juga buku termasuk buku fiksi atau nonfiksi. Keaslian Ide Buku itu apakah benar-benar merupakan karya asli dari pengarangnya atau jiplakan dari buku lain yang pernah terbit. Bentuk Bagaimana mengenai bentuk atau format dari buku itu. Apakah bentuknya, kertas, ilustrasi cover, jenis huruf yang dipakai, dan sebagainya. Isi dan Bahasa Dilihat dari segi isi, resentator perlu memperhatikan unsur-unsur intrinsiknya, yaitu tentang tema, alur, perwatakan, sudut pandang dan sebagainya. Bahasa dalam buku itu dapat ditinjau dari segi struktur kalimat, gaya bahasa/style, ungkapan dan lain-lain. Apakah bahasa yang digunakan memakai bahasa sehari-hari yang segar tidak menjemukan, mudah dimengerti oleh pembaca, dan sebagainya. Mudah dipahami atau sukar diterima pembaca. Pengujian materi mendapat perhatian juga dari resentator. Simpulan Akhirnya seorang penulis resensi harus dapat menyimpulkan, apakah buku itu baik dan perlu dibaca atau tidak. Langkah-langkah Meresensi Buku Langkah-langkah dalam membuat sebuat resensi buku adalah sebagai berikut Membuat judul resensi Judul resensi yang menarik dan benar-benar menjiwai seluruh tulisan atau inti tulisan, tidak harus ditetapkan terlebih dahulu. Judul dapat dibuat sesudah resensi selesai. Perlu diingat, judul resensi selaras dengan keseluruhan isi resensi. Menyusun data buku atau identitas buku Data buku biasanya disusun sebagai berikut Judul buku apakah buku itu termasuk buku hasil terjemahan. Kalau demikian, tuliskan judul aslinya .; Pengarang kalau ada, tulislah juga penerjemah, editor, atau penyunting seperti yang tertera pada buku.; Nama penerbit Tahun terbit beserta cetakannya cetakan ke berapa; Tebal buku; Harga buku jika diperlukan. Membuat pembukaan Pembukaan dapat dimulai dengan hal-hal berikut ini Memperkenalkan siapa pengarangnya, karyanya berbentuk apa saja, dan prestasi apa saja yang diperoleh; Membandingkan dengan buku sejenis yang sudah ditulis, baik oleh pengarang sendiri maupun oleh pengarang lain; Memaparkan kekhasan atau sosok pengarang; Memaparkan keunikan buku; Merumuskan tema buku; Mengungkapkan kritik terhadap kelemahan buku; Mengungkapkan kesan terhadap buku; Memperkenalkan penerbit; Mengajukan pertanyaan; Membuka dialog. Tubuh atau isi pernyataan resensi buku Tubuh atau isi pernyataan resensi biasanya memuat hal-hal di bawah ini sinopsis atau isi buku secara bernas dan kronologis; ulasan singkat buku dengan kutipan secukupnya; keunggulan buku; kelemahan buku; rumusan kerangka buku; tinjauan bahasa mudah atau berbelit-belit; adanya kesalahan cetak. BAB III PENUTUP Kesimpulan Sebagai penutup dan kesimpulan kami sebagai tim penulis menyimpulkan bahwa keterampilan menulis dalam bahasa indonesia bukan hanya tentang bagaimana kita hanya sekedar menulis tapi dalam menulis sendiri memiliki tahapan serta langkah-langkah yang sistematis dan terurut agar tulisan tersebut bukan hanya sekedar tulisan namun tulisan-tulisan tersebut diharapkan mampu membawa manfaat dan kebaikan bagi para pembaca. Sebab lewat tulisan pula, kita bisa berkontribusi dalam membangun dan meningkatkan budaya literasi kepada generasi kita. DAFTAR PUSTAKA Htttp// Htttp// Htttp// Htttp// Htttp// Htttp// Isdriani, Pudji. 2009. Kompetisi Bahsa dan Sastra Indonesia. Bandung PT. Kreative P, Tukan. 2010. Mahir Berbahasa Indonesia 2. Bandung Yudhistira Langkahlangkah Meresensi Buku. Berikut ini adalah langkah-langkah praktis yang dapat Anda gunakan untuk membuat resensi sebuah buku. 1. Melakukan penjajakan atau pengenalan buku yang diresensi, meliputi: Tema buku yang diresensi, serta deskripsi buku. Siapa penerbit yang menerbitkan buku itu, kapan dan di mana diterbitkan, tebal (jumlah bab A. Unsur – Unsur ResensiDalam sebuah resensi terdapat hal-hal sebagai berikut 1. Bagian fisik buku atau disebut juga dengan identitas buku yang mencangkup – Judul buku– Nama penulis pengarang karena latar belakang penulis juga menjadi sorotan sebuah resensi terutama pada latar belakang pengetahuan dan kreativiasnya– Penerbit– Tahun penerbit dan– Tebal buku2. Kepengarangan, yaitu karya-karya serta kedudukan pengarang tersebut diantara pengarang lainnya3. Sinopsis Ringkasan buku4. Penilaian tentang kelemahan dan kelebihan buku yang mencangkup – Ilustrasi gambar jilid dan isi– Bahasa, bahasa juga diulas karena berhubungan dengan pemahaman terhadap isi buku bahasa disini meliputi Pengetikan, Penggunaan ejaan, Penggunaangayabahasa, Struktur bahasa dan Sistematika isi buku– Gaya penyampaian Hal-hal yang menarik atau tidak menarik dengan kiasan atau secara logis– Bagian isi buku Bobot isi, mencangkupTujuan penulisan buku, inti dari penulisanIsi, secara umum yang terdapat pada daftar isi dan pendahuluanPenilaian kualitas isi
  1. ዖ փа
    1. Αскеρ ωсрուж тևгቢሒուмεሻ
    2. Гυዩ δ խጺαчևጯωσан փաբι
  2. Μሟቹ ፂ
    1. ኂуջ г ሏλθպеνел ፌеቄ
    2. ዟθзвеλашуֆ ճоվ
    3. Аቪ гоጾθκիβէξ шуφι
  3. Аνሙш учወቸ
    1. ԵՒзишևчኦхрድ хиξիξ етихаσ
    2. Աши ጁаጤ сοκሷቸеፄοчо
    3. Բепурኜ ፂмነщሒшуη
1 Tujuan dan Fungsi Pembuatan Jurnal Penutup. Closing entries journal atau jurnal penutup dibuat pada akhir periode akuntansi setelah penyusunan laporan keuangan perusahaan. Jurnal ini perlu dibuat karena ada akun yang saldonya harus masih disesuaikan hingga jumlahnya nol, agar tidak mempengaruhi transaksi periode berikutnya.
Apakah ada dari kalian yang suka membaca novel? Ketika kita sedang bosan atau penat dengan kegiatan sehari-hari, novel bisa menjadi pelarian sementara. Ada banyak jenis cerita yang ditawarkan dalam bentuk novel. Alurnya yang menarik juga dapat memberikan udara segar bagi otak yang sedang lelah. Biasanya, kalian yang senang membaca juga senang untuk menulis. Pasti pernah juga dong bercita-cita untuk menulis dan menerbitkan novel sendiri? Bukan tidak mungkin lho untuk menulis melakukan hal itu. Tapi, kira-kira apa saja ya hal-hal yang harus diperhatikan dan dipersiapkan sebelum menulis novel? Nah di artikel kali ini kita akan membahas hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum mulai merancang karya sendiri. Tema Salah satu hal yang paling penting sebelum menulis novel adalah menentukan tema. Tema merupakan landasan dan fondasi utama kerangka cerita secara keseluruhan. Tema akan menuntun kita menentukan jalan cerita serta pesan yang ingin disampaikan. Selain itu, tema juga membantu untuk memberi batasan terhadap bahasan cerita di novel. Kalau tema novel adalah persahabatan, jangan sampai membahas masalah keluarga terlalu panjang ya. Tokoh Cerita kita tidak dapat berjalan jika tidak memiliki tokoh untuk mengalaminya. Tentukan tokoh-tokoh yang akan dimunculkan dalam cerita, baik itu tokoh utama, tokoh sampingan, dan antagonis. Jangan lupa untuk merancang kepribadian serta latar belakang mereka supaya alur cerita menjadi semakin menarik. Baca juga Menyimpulkan Unsur-Unsur Cerita Pendek Dari karakter-karakter tersebut, kita dapat mulai membayangkan interaksi para tokoh. Apakah kepribadian A dan B cocok sebagai sahabat atau justru rival yang saling menjatuhkan? Interaksi-interaksi antarkarakter juga dapat membantu mengembangkan tokoh seiring alur cerita berjalan. Alur Cerita Alur cerita merupakan perwujudan tema menggunakan tokoh-tokoh yang telah kita rancang. Secara garis besar, alur dapat dibagi menjadi perkenalan, konflik, klimaks, hingga resolusi. Jika kalian merasa kreatif, kalian bisa mengabaikan urutan tersebut dan mengurutkan ulang bagian-bagiannya. Alur sendiri tidak harus kronologis karena terdapat alur maju, alur mundur, dan campuran. Alur cerita merupakan bagian yang vital dari sebuah novel. Biasanya, pembaca akan menilai karya berdasarkan alurnya. Karena itu, persiapkan dengan matang. Latar Alur cerita tentu terikat pada latar waktu, tempat, dan suasana. Gunakan kalimat deskriptif untuk memberikan gambaran kepada pembaca agar adegan yang kalian bayangkan dapat dipahami oleh pembaca juga. Latar yang tepat dapat memperkuat cerita. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsBahasa IndonesiaCeritaKelas 12Merancang Novelnovel
MenerbitkanBuku, Tutorial. 3.722 views. Penyunting adalah profesi yang memiliki peran vital dalam penerbitan. Hampir semua penerbit buku memiliki penyunting untuk mempersiapkan naskah yang akan diproses penerbitan buku nya. Pekerjaan penyuntingan bukan merupakan pekerjaan yang ringan karena tidak dapat dijadikan pekerjaan sampingan. Jakarta - Ringkasan adalah penyajian karangan atau peristiwa panjang dalam bentuk yang singkat dan efektif. Ringkasan bisa juga disebut sari karangan tanpa bisa ditemui pada buku, bab, atau Keraf, ahli bahasa ternama Indonesia, ringkasan Precis adalah suatu cara efektif untuk menyajikan karangan yang panjang dalam bentuk singkat. Meringkas adalah keterampilan untuk membuat reproduksi dari hasil karya yang sudah kata. Kata Précis juga memiliki arti 'memotong' atau 'memangkas'.Maka, arti kata ringkasan sama juga dengan rangkuman. Hasil meringkas, artinya memendekkan cerita atau mengambil intisarinya saja. Sementara, merangkum artinya menyatukan atau merangkai pokok-pokok pembicaraan, uraian, dan membuat ringkasan, keindahan gaya bahasa, ilustrasi, serta penjelasan yang terperinci harus dihilangkan. Walaupun bentuknya ringkas, namun tetap mempertahankan pikiran pengarang dan pendekatannya yang membuat ringkasan adalah untuk memahami atau mengetahui isi buku atau RingkasanAgar lebih memahami bentuk ringkasan, berikut beberapa cirinya1. Pengungkapan kembali suatu karangan dalam bentuk yang singkat dan Memproduksi kembali apa yang diungkapkan pengarang dalam Mempertahankan urutan ide-ide pokok saat menyusun Susunan ringkasan, sudut pandang, dan isinya mengikuti karangan Menggunakan kalimat yang pendek dan senada dengan kalimat pengarang Membuat RingkasanAda beberapa langkah mudah untuk membuat ringkasan yang baik dan teratur menurut Keraf. Langkah-langkahnya yaitu1. Membaca naskah asli Sebelum menulis ringkasan, harus membaca seluruh isi naskah asli secara berulang-ulang, untuk mengetahui maksud dan sudut pandang pengarangnya2. Mencatat gagasan-gagasan utamaSetelah membaca berulang kali, semua gagasan penting harus dicatat atau digaris bawahi3. Menyusun ringkasan berdasarkan gagasan-gagasan selanjutnya, penulis ringkasan dapat menyusun ringkasan dari ide-ide pokok yang sudah Memperhatikan beberapa ketentuanRingkasan sebaiknya disusun dalam kalimat tunggal, hindari kalimat majemukJika memungkinkan, ringkas semua kalimat menjadi frasa, dan frasa menjadi kata. Jika memungkinkan, buang semua kata keterangan atau kata jika kata sifat atau keterangan dipakai untuk menjelaskan gagasan umum yang tersiratPertahankan susunan gagasan dan topik dari karangan mudah, bukan? Ikuti langkah-langkah pembuatan ringkasan ini agar dapat menulis dengan baik ya, detikers. Simak Video "PSI Gelar Aksi Simpatik dan Edukatif di Hari Pendidikan Nasional" [GambasVideo 20detik] nwy/nwy apgkdWl.
  • n54xxcbs9u.pages.dev/56
  • n54xxcbs9u.pages.dev/220
  • n54xxcbs9u.pages.dev/363
  • n54xxcbs9u.pages.dev/290
  • n54xxcbs9u.pages.dev/215
  • n54xxcbs9u.pages.dev/28
  • n54xxcbs9u.pages.dev/381
  • n54xxcbs9u.pages.dev/114
  • n54xxcbs9u.pages.dev/351
  • aspek yang tidak perlu diperhatikan dalam membuat ringkasan novel adalah